Arkeolog menemukan penampungan air kuno di Yerusalem
yang mungkin pernah digunakan oleh peziarah yang mengunjungi Temple Mount,
demikian menurut Israeli Antiquities Authority (IAA).
IAA mengatakan, penampungan air tersebut bisa
menampung sampai 66 ribu galon air dan sepertinya dibangun pada era ‘First
Temple’ — yang menurut kitab Ibrani dibangun oleh Raja Solomon pada abad ke-10
SM dan dihancurkan 400 tahun kemudian.
Arkeolog Israel percaya, penampungan air berfungsi
untuk keperluan umum pada kota kuno itu, tapi lokasinya menunjukkan bahwa
penampungan air tersebut juga punya peran dalam kehidupan keagamaan Yerusalem.
“Kemungkinan penampungan air besar itu, yang
berlokasi di dekat Temple Mount, digunakan dalam kehidupan sehari-hari Temple
Mount, dan digunakan oleh peziarah Temple Mount yang membutuhkan air untuk
mandi dan minum,” kata Tvika Tsuk, kepala arkeolog Nature and Parks Authority
Israel.
Direktur penggalian, Eli Shukron, mengatakan,
penampungan air tersebut juga membuka pengetahuan mengenai sistem pengairan
publik di Yerusalem ratusan tahun yang lalu.
“Sekarang sudah jelas bahwa konsumsi air Yerusalem
pada era ‘First Temple’ tidak semuanya bersumber dari mata air Gihon, tapi juga
bergantung pada penampungan air umum,” kata Shukron. Mata air Gihon adalah
sumber air utama untuk Yerusalem.
Penampungan air itu ditemukan dalam penggalian
saluran air dari periode ‘Second Temple’, menurut IAA. Ketika saluran tersebut
dibangun, pembangunnya harus memindahkan atau memotong batu besar yang ada
sepanjang rute, seperti penampungan air ini.
Arkeolog IAA mengatakan, mereka bisa memperkirakan
usia sumur itu berdasarkan bentuk dinding sumur dan kesamaannya dengan
penampungan air ‘First Temple’ seperti Tel Be'er Sheva, Tel Arad dan Tel Bet
Shemesh.
Grup tersebut mempresentasikan temuan mereka pada
Kamis 6 September dalam pertemuan tahunan “City of David Studies of Ancient
Jerusalem”.
Sumber: http://id.berita.yahoo.com/ Oleh Staf Live Science | LiveScience.com